Permulaan kebangkitan tahun 1987 dengan munculnya seorang jurutera bom dan roket yang menjadi tokoh di antara Gerakan Islam. Dari awal, tekadnya sangat kuat mengikuti jentikan hatinya untuk melawan penjajah yang menginjak-injak martabat rakyat Palestin.
Kehidupannya dipenuhi dengan kisah perjuangan yang mengakibatkan beliau berhadapan dengan dinginnya jeriji penjara musuh. Meskipun dipenjara, semangatnya membara dan peribadinya semakin menyinar. Pada tahun 1994, beliau memutuskan untuk melangkah lebih jauh dengan bergabung dalam barisan Briged Al-Qassam dan memilih jalan jihad sebagai panggilan hidupnya.
Dalam perjalanan jihadnya, beliau menjadi sosok kunci di balik layar, merancang dan melaksanakan operasi-operasi yang mencuri perhatian, termasuk operasi-operasi mencabar yang dikenal sebagai Al-Qassami/Muhammad Farhat. Keberaniannya tidak hanya terlihat dalam rancangan-ranvangan tersebut tetapi juga dalam keterlibatannya secara langsung dalam pembuatan peranti letupan dan peluru roket yang menjadi tulang belakang keberhasilan misi-misi luar biasa.
Penghargaan tertinggi diberikan padanya sebagai pengiktirafan atas keberaniannya menjadi orang pertama yang meluncurkan roket Qassam. Diiringi oleh senja yang penuh semangat, dia berdiri bersama para Syuhada dan Panglima Nidal Farhat menciptakan jejak kepahlawanan yang tidak mungkin dapat dilupakan.
Namun, kisahnya mencapai puncaknya pada tanggal 6 November 2003, ketika panggilan takdir memanggilnya untuk syahid. Bersama dengan Komandan medan Suhail Abu Nahl, mereka menjadi saksi operasi pembunuhan terancang yang dilakukan oleh pesawat musuh Zionis. Meskipun tubuhnya jatuh ke bumi, jiwa pejuangnya tetap hidup, memberikan inspirasi kepada generasi berikutnya untuk melanjutkan perjuangan demi keadilan dan kemerdekaan. Beliaulah As-Syahid Teto Mahmoud Masoud.
- Admin Hadis Palestin
t.me/hadispalestin